Opini Publik - Sumenep | Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, resmi dihentikan. Hal ini dikonfirmasi oleh Kusniah, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pandian I, Kecamatan Kota, yang menyatakan bahwa penghentian program tersebut mulai berlaku pada Senin, 17 Februari 2025. Kusniah menyampaikan informasi ini kepada awak media pada hari Minggu, 16 Februari 2025.
Kusniah menjelaskan bahwa ia baru mengetahui pemberhentian program tersebut setelah membaca surat edaran yang disebarkan di grup WhatsApp penerima MBG. "Surat edaran itu kami terima melalui grup WhatsApp, dan saya bergabung di dalamnya," ujarnya.
Dalam surat edaran tersebut, tidak dijelaskan secara rinci alasan penghentian program yang menjangkau 2.965 siswa tersebut. Hanya disebutkan bahwa ada dinamika internal yang belum terselesaikan. "Alasannya tidak dijelaskan secara rinci, hanya disebutkan ada dinamika yang belum teratasi. Kami sebagai penerima tidak tahu dinamika seperti apa yang dimaksud," lanjut Kusniah. Surat edaran itu juga tidak memberikan kepastian mengenai kapan program makan bergizi gratis ini akan dilanjutkan. "Tidak ada informasi kapan program ini akan dimulai lagi," tambahnya.
Sejak diluncurkan pada 13 Januari 2025, distribusi makan bergizi gratis di SDN Pandian I berjalan lancar tanpa kendala. Bahkan, sebelum jam istirahat, para siswa sudah menerima menu makan bergizi tersebut. "Pendistribusiannya lancar. Biasanya, sebelum jam istirahat, makan sudah sampai," kata Kusniah.
Sementara itu, Mohammad Kholilur Rahman dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Sumenep belum memberikan respons terkait hal ini. Di Kecamatan Kota, terdapat 18 sekolah yang terlibat dalam program MBG, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA dan sederajat.