Notification

×

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

RSUD Mohammad Noer Pamekasan Terima Anggaran Rp 153 Miliar untuk Lanjutkan Pembangunan

Minggu, 16 Februari 2025 | Februari 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-16T12:24:19Z
RSUD Mohammad Noer Pamekasan Terima Anggaran Rp 153 Miliar untuk Lanjutkan Pembangunan
Opini Publik - Jawa Timur |
 RSUD Mohammad Noer (RSMN) Pamekasan kembali mendapatkan alokasi anggaran besar untuk Tahun Anggaran 2025, dengan nilai mencapai Rp 153 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang terletak di Pamekasan.

Direktur RSMN Jatim, Nono Ifantono, mengungkapkan bahwa pembangunan gedung rumah sakit yang desainnya menyerupai lafaz Allah akan terus dilanjutkan. Menurutnya, rumah sakit ini diperkirakan dapat rampung dalam dua tahun ke depan, meskipun untuk menyelesaikan keseluruhan proyek masih dibutuhkan anggaran tambahan sekitar Rp 90 miliar.

"Anggaran yang diterima tahun ini hanya cukup untuk pengerjaan fasilitas penunjang, seperti ruang manajemen, ruang rawat jalan (poli), dan ruang rawat inap," ujar Nono.

Selain itu, pihak manajemen RSMN juga berencana untuk menambah kapasitas tempat tidur pasien menjadi 250 unit, jauh lebih banyak dibandingkan dengan kapasitas saat ini yang hanya berjumlah 133 unit. Penambahan kapasitas ini menjadi salah satu faktor pendukung bagi RSMN untuk naik status dari rumah sakit tipe C menjadi tipe B.

"Salah satu faktor yang menjadikan kami naik kelas adalah penambahan jumlah tempat tidur, selain peningkatan jenis layanan dan jumlah tenaga sumber daya manusia (SDM)," tambahnya.

Akhmad Jazuli, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jatim, menyatakan harapannya agar RSMN menjadi rumah sakit unggulan di masa depan. Dengan demikian, RSMN diharapkan dapat menjadi rujukan utama bagi masyarakat Madura dalam mendapatkan layanan kesehatan.

"Di Madura juga terdapat rumah sakit daerah, oleh karena itu RSMN Jatim harus bisa menjadi kompetitor yang baik. Jika tidak ada saingan, masyarakat tidak akan memiliki pilihan. Biarkan mereka memilih sesuai kebutuhan mereka," ungkap Jazuli.